Kota Batam adalah kota terbesar di Kepulauan Riau dan merupakan kota dengan populasi terbesar
ke tiga di wilayah Sumatra setelah Medan dan Palembang. Metropolitan Batam terdiri dari tiga pulau, yaitu Batam, Rempang dan Galang yang
dihubungkan oleh Jembatan Barelang. Batam merupakan sebuah kota dengan letak sangat strategis. Selain berada
di jalur pelayaran internasional, kota ini memiliki jarak yang cukup dekat
dengan Singapura dan Malaysia. So, walau tempatnya
gak kyk Jakarta, tapi enak lek deket dengan Malaysia and Singapore.
Kota yang
merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau ini, memiliki luas wilayah
daratan seluas 1.040 km² atau sekitar 1,5 kali dari wilayah Singapura,
sedangkan luas wilayah keseluruhan mencapai 2.950 km². Kota Batam beriklim
tropis dengan suhu rata-rata 26 sampai 34 derajat celsius. Kota ini memiliki
dataran yang berbukit dan berlembah(sedih kali gak ada
gunung, pengalaman nih waktu pulang ke kampung, nengok gunung slamet, kayak
orang katrok dan bego liah si gunung slamet ini.,jujur aku memang gak pernah ngelihat gunung sih di
Batam) Tanahnya berupa tanah
merah yang kurang subur.
Pulau Batam dihuni pertama kali oleh orang melayu dengan sebutan orang selat
sejak tahun 231 Masehi. Pulau yang pernah menjadi medan perjuangan Laksamana
Hang Nadim dalam melawan penjajah ini digunakan oleh pemerintah pada dekade 1960-an
sebagai basis logistik minyak bumi di Pulau Sambu.
Pada dekade
1970-an, dengan tujuan awal menjadikan Batam sebagai Singapura-nya Indonesia, maka sesuai Keputusan Presiden nomor 41 tahun 1973, Pulau
Batam ditetapkan sebagai lingkungan kerja daerah industri dengan didukung oleh
Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam atau lebih dikenal dengan
Badan Otorita Batam (BOB) sebagai penggerak pembangunan Batam.
Perbatasan Kota Batam
Utara
|
Selat Singapura dan Malaysia
|
Selatan
|
Kabupaten Lingga
|
Barat
|
Kabupaten Karimun
|
Timur
|
Pulau
Bintan dan Tanjung Pinang
|
BTW, kalian pasti pernah
mikir kalau di daerah batam ini banyak orang melayunya, ohh tidak di batam
banyak etnis jawa (walaupun suku jawa itu pendatang, tapi mendominasi di kota
batam, cntohnya aku) lalu orang melayu itu sendiri, batak, minangkabau,
Tionghoa(banyak berserak apek-apek china di batam)
Bahasa Indonesia masih digunakan sebagai bahasa
pengantar sehari-hari(bahasa melayu jarang dipakai, bahkan
aku sendri pun tidak begitu ngerti melayu). Bahasa daerah juga digunakan oleh para penduduk
yang berasal dari daerah lain, seperti Bahasa Minang, Bahasa Batak,danBahasa Jawa serta
berbagai dialek etnis Tionghoa. Hal demikian terjadi karena Batam adalah tempat
berbagai suku bangsa bertemu. Lalu juga ada pelajaran Armel, arab
melayu dan jujur aku paling tidak bisa belajar pelajaran ini.